Laman

Selasa, 20 April 2010

Kamis, 03 September 2009

AGEN SANDAL KARAKTER DHIIFS

Sandal Dhiif's kapan saja..dimana saja..

Sandal Dhiif's dirancang sangat sederhana sehingga nyaman untuk dibawa kemana saja.Terbuat dari bahan sponge eva berkualitas. Bahannya yang elastis membuat kaki anda terasa nyaman sekali. Flexibelitasnya yang tinggi membuat kaki anda serasa dimanjakan. Unikmu... Gayamu...

Dhiif's tersedia dalam ukuran yang tidak seperti ukuran sandal biasa. Karena bentuknya yang unik, Dhiif's hanya kami produksi dengan ukuran :
26. 30, 34, 38, 40, 42

Berminat menjadi Agen & Reseller hub.



Berita terkini



Bahaya Mendengarkan Musik Lewat iPod
iPod menghasilkan volume lebih dari 120 desibel, mirip dengan intensitas mesin jet.
Jum'at, 23 April 2010, 08:26 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila
Berbagi iPod (inmagine.com)

VIVAnews - Tren mendengarkan musik melalui iPod kian digandrungi generasi muda masa kini. Mereka tak menyadari jika setelan suara dari piranti canggih itu ternyata setara dengan suara mesin jet yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Earphone bervolume keras yang dimasukkan dalam lubang telinga dapat menyebabkan gangguan indera pendengaran. Profesor Peter Rabinowitz dari Yale University School of Medicine, mengatakan iPod yang beredar di pasaran menghasilkan volume lebih dari 120 desibel, mirip dengan intensitas mesin jet.

Dalam rilis di British Medical Journal, Rabinowitz mengatakan, "Peningkatan gangguan pendengaran paling banyak akibat terlalu banyak eksposur suara," katanya seperti dikutip Mail Online.

Komisi Eropa memprediksi, dalam satu dekade mendatang, 10 persen generasi muda usia 30 tahun harus memakai alat bantu pendengaran. Survei menunjukkan, 90 persen generasi muda di Eropa dan Amerika Serikat, mendengarkan musik melalui telepon selular, iPod atau pemutar musik dengan volume maksimum selama beberapa jam sehari.

Seperti halnya ponsel, pemutar musik pribadi tumbuh lebih cepat daripada kemampuan manusia menilai konsekuensi kesehatan. Beberapa penelitian lainnya menunjukkan pemutar MP3 yang ada berdampak lebih parah daripada iPod.(wm)

• VIVAnews



NASA Tampilkan Foto Matahari Dari Dekat
Gambar matahari secara dekat ini belum pernah disaksikan sebelumnya
Kamis, 22 April 2010, 14:43 WIB
Renne R.A Kawilarang, Harriska Farida Adiati
Foto letupan matahari yang diambil dari satelit NASA (AP Photo/NASA)

VIVAnews - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mempublikasikan foto pertama hasil jepretan sebuah satelit baru yang didesain untuk mempelajari matahari, Rabu 22 April 2010.

Satelit Solar Dynamics Observatory (SDO) mulai menampilkan rangkaian gambar yang belum pernah disaksikan sebelumnya, diantaranya sebuah foto close-up dari permukaan matahari dan gambar beresolusi tinggi dari lidah api matahari.

Satelit SDO diluncurkan pada 11 Februari lalu dengan tujuan memberikan informasi mengenai aktivitas matahari dan memprediksi kemungkinan terjadi badai matahari suatu saat nanti.

"Foto awal ini menunjukkan matahari yang dinamis yang belum pernah saya lihat dalam lebih dari 40 tahun penelitian matahari," kata direktur Heliophysics Division NASA, Richard Fisher, seperti dikutip dari laman harian Herald Sun.

"SDO akan mengubah pemahaman kita mengenai matahari dan proses matahari yang mempengaruhi kehidupan kita dan masyarakat. Misi ini akan memiliki dampak besar bagi ilmu pengetahuan, mirip dengan dampak dari teleskop Hubble dalam astrofisika modern," lanjut Fisher.

Fisher menambahkan, satelit SDO beroperasi dengan sempurna. SDO membawa tiga paket instrumen yang salah satunya dirakit oleh Laboratorium Atmosfer dan Fisika Luar Angkasa. Dua instrumen lainnya dirancang oleh Lockheed Martin di Palo Alto, California.

SDO mengorbit Bumi sekali setiap 24 jam, mengirimkan data secara terus-menerus pada para ilmuwan ahli Matahari. SDO akan mengirimkan gambar dengan resolusi 10 kali lipat lebih baik dari kamera televisi tercanggih.



SBY Tekankan Produk Kreatif Ramah Lingkungan
Dengan produk yang ramah lingkungan, masyarakat akan semakin menghargai produk Indonesia.
Rabu, 21 April 2010, 12:18 WIB
Arinto Tri Wibowo, Agus Dwi Darmawan
SBY kunjungi pasar sukowati (Abror Rizki, Biro Pers Istana)

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi terselenggaranya pameran kerajinan tangan Inacraft ke-12 di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta.

Presiden meminta kepada seluruh industriawan dan pengusaha kreatif nasional agar menekankan produk-produk kreatif di masa mendatang bisa lebih ramah lingkungan.

"Ini karena di era sekarang, manusia sejagat dituntut untuk sadar dan bertanggung jawab untuk menyelamatkan bumi," ujar Presiden melalui video telekonferensi kepada para peserta pembukaan pameran Inacraft ke-12 di JCC, Jakarta, Rabu 21 April 2010.

Presiden pun mengatakan, dengan produk yang ramah lingkungan, masyarakat akan semakin menghargai produk asal Indonesia, sehingga akan meningkatkan daya saing produk itu sendiri.

Masyarakat, Presiden melanjutkan, harus mulai sadar dari berbagai kerusakan lingkungan termasuk efek global warming. Karena itu, ekonomi kreatif dengan penggunaan alam, lingkungan, harus mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan.

Namun, tidak hanya itu, menurut Presiden, semua usahawan juga diminta agar jangan sampai mengesampingkan warisan sejarah, tradisi, dan budaya sendiri.

"Tema pameran kali ini adalah 'from smart village to global market' atau dari desa cerdas ke pasar global. Saya mengajak pelaku industri agar bisa semakin kreatif dan inovatif," kata dia.

Namun, tidak bisa berdiri sendiri, SBY menambahkan, bahwa semua potensi dan bakat di bidang kreativitas tersebut harus didukung dengan kapasitas bidang lain. Misalnya, dukungan itu adalah dalam hal produksi, pemasaran hingga pelayanan purna jual.

Presiden pun meminta agar pengusaha Indonesia semakin kreatif dalam membuat produk dengan desain yang menarik, kualitas yang unggul serta dalam packaging dan branding yang kuat.

"Semua itu perlu dilakukan dan tantangan kita di global tidak ringan," tuturnya. (hs)

arinto.wibowo@vivanews.com







Lima Miliarder Dunia yang Hidup Sederhana
Mereka tidak suka menghambur-hamburkan uangnya.
Selasa, 6 April 2010, 08:30 WIB
Umi Kalsum, Harriska Farida Adiati
Warren Buffett (AP Photo)

VIVAnews - Setidaknya satu kali dalam hidup, pernahkah Anda berfantasi menjadi orang yang bergelimang harta? Lantas, apa yang akan Anda lakukan dengan uang miliaran atau triliunan di tangan Anda?

Memang tidak sedikit jumlah orang kaya di planet ini. Namun percaya atau tidak, masih ada di antara orang-orang kaya dunia tersebut yang hidup relatif normal, dalam arti hidup seperti orang kebanyakan.

Rahasia "kotor" dari orang-orang kaya bersahaja ini adalah bahwa mereka tidak bertingkah laku seperti orang kaya. Mereka sibuk berhemat dan berinvestasi demi masa depan, daripada menghambur-hamburkan uang hanya untuk kepentingan sesaat.

Coba simak beberapa orang kaya bersahaja di dunia berikut ini, seperti dikutip dari laman San Francisco Chronicle, Kamis 1 April 2010.

1. Warren Buffett
Buffett adalah seorang investor sukses, pebisnis, sekaligus filantropis, dan pemilik Berkshire Hathaway. Namun, rahasia sebenarnya dari kekayaan pribadi Buffett mungkin adalah kegemarannya untuk berhemat. Pemilik harta kekayaan senilai US$47 miliar ini menjauhi rumah dan benda-benda mewah. Bersama istrinya, pria 79 tahun ini masih tinggal di rumah sederhana mereka di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat yang mereka beli dengan harga US$31.500, lebih dari 50 tahun lalu. Meski Buffett sering menikmati hidangan di restoran terbaik di berbagai belahan dunia, bila disodori pilihan, Buffett akan lebih memilih burger dan kentang goreng beserta Coke cherry dingin. Saat ditanya mengapa dia tidak memiliki sebuah kapal pesir, Buffett menjawab: "Kebanyakan mainan cuma menimbulkan rasa nyeri di leher."

2. Carlos Slim
Nama Carlos Slim belum terlalu dikenal orang bila dibandingkan dengan nama-nama besar macam Bill Gates. Namun, pria warga Meksiko ini baru saja dikukuhkan sebagai orang paling kaya sejagat, mengalahkan pendiri Microsoft tersebut. Kekayaan Slim bernilai lebih dari US$53 miliar. Meski dia bisa membeli berbagai barang mewah duniawi, Slim hampir tidak pernah memanfaatkan kesempatan itu. Seperti Buffett, Slim tidak memiliki kapal pesiar atau pesawat, dan tetap menghuni rumah yang sama sejak 40 tahun lalu.

3. Ingvar Kamprad
Kamprad, pendiri ritel furnitur terkemuka asal Swedia, Ikea. Bagi Kamprad, mencari cara untuk menghemat uang bukan hanya persoalan konsumennya, tetapi juga menjadi nilai berharga bagi dirinya sendiri. Kamprad pernah berujar, "Orang-orang Ikea tidak mengendarai mobil mencolok atau tinggal di hotel-hotel mewah." Aturan tersebut berlaku juga bagi dirinya, pendiri perusahaan ritel Ikea. Dia sering menggunakan kereta untuk mengurus bisnisnya yang tersebar di mana-mana. Untuk urusan di dalam kota, Kampard cukup memanfaatkan bus kota atau mengendarai mobilnya yang telah berumur 15 tahun, sebuah Volvo 240 GL.

4. Chuck Feeney
Feeney tumbuh besar sebagai seorang keturunan Amerika-Irlandia saat terjadi Depresi Besar di Amerika Serikat. Faktor itu bisa jadi mempengaruhi gaya hidup hemat pria kelahiran 23 April 1931 ini. Dengan motto pribadi "Saya ditakdirkan untuk bekerja keras, bukan untuk menjadi orang kaya," salah seorang pendiri Duty Free Shoppers ini diam-diam menjadi seorang miliuner dunia.

Namun, hal lain yang juga dilakukan diam-diam adalah bahwa Feeney memberikan nyaris semua kekayaannya ke yayasan kemanusiaan, Atlantic Philanthropies. Selain memberikan lebih dari US$600 miliar ke almamater Cornell University, dia juga menyumbangkan miliaran dolar ke berbagai sekolah, rumah sakit, dan badan penelitian. Feeney bahkan mengalahkan Buffett dan Kamprad dalam "kategori donasi".

Pemakai rutin fasilitas transportasi umum ini juga selalu terbang menggunakan kelas ekonomi, membeli pakaian dari toko ritel, dan tidak menghamburkan uang hanya untuk membeli rak sepatu besar. "Kita hanya bisa mengenakan satu pasang sepatu dalam satu kali kesempatan," katanya. Dia juga membesarkan anak-anaknya dengan cara normal, yakni dengan meminta mereka bekerja paruh waktu saat musim panas seperti yang dilakukan anak-anak remaja di Amerika.

5. Frederik Meijer

Toko-toko kelontong Meijer banyak tersebar di Midwest, Amerika Serikat. Nilai kekayaan Meijer mencapai lebih dari US$5 miliar, dan hampir separuh dari kekayaan itu justru ditimbun saat pendapatan bersih bisnis Meijer anjlok pada 2009.

Seperti Buffett, Meijer membeli mobil dengan harga logis dan mengendarai mobil-mobil itu sampai tidak bisa digunakan lagi. Seperti Kamprad, Meijer memilih motel-motel biasa saat bepergian untuk urusan bisnis. Dan seperti Chuck Feeney, Meijer fokus pada sesuatu yang bisa diberikan pada masyarakat, dan bukan memboroskan uang untuk kepentingan pribadi.

Berita Favorit Lainnya

1. Ganteng-ganteng Tapi Gay
2. Keributan Kecil di Rumah Dirjen Pajak
3. Gara-Gara Gayus, Bos Ford Bangun Tengah Malam
4. Bendera Ancam Rebut Mega dari Arena Kongres
5. Banyak Orang Pajak Lebih Kaya dari Gayus
6. Komentar Chevron, Pasien Gayus Tambunan
7. Tempuh Pengobatan Khusus, Rooney Siap Bela MU
8. April, Apple Hadirkan iPhone OS 4.0
9. Astaga, Suamiku Selingkuh dengan Pria
10. Tak Gunakan Helm SNI, 41.800 Motor Ditilang